Penyakit Kelainan Kromosom
Berikut merupakan penyait-penyakit kelainan kromosom yang
pada umumnya terjadi pada manusia :
1. SINDROM JACOB
Penyakit ini ditemukan oleh P.A. Jacobs pada tahuh 1965.
Penderita sindrom ini berjenis kelamin laki-laki dan mengalami kelebihan jumlah
kromosom Y pada kromosom seksnya (gonosom). Kariotipenya adalah 47, XYY. Sindrom ini terjadi ketika sel telur dibuahi
oleh sel sperma yang memiliki kromosom YY (mengalami kegagalan dalam berpisah).
Ciri-ciri dari sindrom ini yaitu :
a. IQ di bawah
normal yaitu 80-95
b. Biasanya lahir
pada keadaan normal
c. Memiliki
wajah yang menakutkan
d. Postur
tubuhnya tinggi normal dengan rata-rata 184 cm, namun berat badan relatif
rendah jika dibandingkan dengan tinggi badannya
e. Tingkah
lakunya hiperaktif, agresif, dan antisosial
f. Pada masa
kanak-kanak mereka lebih aktif dan cenderung mengalami penundaan kematangan
mental dan mengalami kecepatan pertumbuhan yang pesat
g. Perkembangan
seksual fisiknya normal
h. Pada masa
kanak kanak penderita
2.
SINDROM TURNER
Sindrom ini ditemukan oleh H.M. Turner pada tahun 1938.
Sindrom ini diakibatkan karena saat pembuahan, sperma yang membuahi sel telur
tidak memiliki kromosom seks, sehingga anak yang dihasilkan memiliki kariotipe
45, Xo. Penderita sindrom ini berjenis kelamin perempuan. Ciri-ciri dari sindrom ini yaitu:
a. Uterusnya
kecil, ovarium mengalami radimeter sehingga mengalami kemandulan, dan payudara
tidak tumbuh.
b. Ciri ciri
fisik lainnya bertubuh pendek (dwarfisme), letak telinga agak ke bawah,
terdapat lipatan di tengkuk, pembengkakan pada tangan dan kaki, dan wajah
menyerupai anak kecil.
c. Biasanya
terserang penyakit kardiovaskuler, ginjal, tiroid dan kelainan rangka tulang.
d. Tingkat
intelegensinya, kemampuan visual dan pemahamannya rendah serta sulit
bersosialisasi.
3. SINDROM
KLINIFELTER
Sindrom ini terjadi diakibatkan karena sel sperma normal
(kromosom X/Y) membuahi sel telur yang memiliki kromosom seks XX atau dapat
juga terjadi akibat sel sperma yang memiliki kromosom XY membuahi sel telur
normal (kromosom X). Sindrom ini
memiliki kariotipe 47, XXY. Biasanya penderita berjenis kelamin laki-laki namun
anatomi tubuh yang terlihat tampak seperti perempuan. Ciri fisik penderita ini
adalah:
a. Testis dan
kelenjar prostat berukuran yang kecil, terjadi penurunan hormon testosteron,
produksi sperma menurun dan minat seksual pun menurun.
b. Terjadi
pertumbuhan payudara karena terjadi penumpukan jaringan lemak dan mengalami
kegemukan di sekitar perut
c. Pengembangan
motorik, koordinasi, kecepatan, dan kekuatan otot lambat sehingga mengalami
koordinasi gerak badan seperti kesulitan mengatur keseimbangan, melompat, dan
lain sebagainya.
d. Memiliki suara
seperti wanita, berdada sempit dan berpinggul lebar
e. Memiliki otot
yang kecil dan kekuatan tulang lemah (anggota tubuuh berukuran kecil dan
panjang)
4. SINDROM PATAU
Sindrom ini dapat terjadi karena kromosom nomor 13, 14 atau
15 (autosom) mengalami trisomik, sehingga menyebabkan penderita sindrom ini
memiliki jumlah kromosom sebanyak 47 dengan 45 autosom dan 1 pasang kromosom
seks. Kariotipe dari sindrom ini adalah 45, XX/XY pada kromosom 13/14/15.
Sebagian besar penderita sindrom ini hanya mampu hidup beberapa jam atau sehari
setelah kelahiran. Ciri-ciri dari penderita sindrom ini adalah :
a. Memiliki
kepala dan mata yang ukurannya kecil, telinga rendah dan tuli, bibir sumbing,
dan terdapat celah pada langit-langit
b. Mengalami
polidaktili
c. Mengalami
kelainan jantung dan ginjal juga memiliki kantung empedu yang besar
d. Memiliki IQ di
bawah normal
5. SINDROM
EDWARDS
Sindrom Edwards terjadi karena kromosom mengalami trisomik
pada autosom nomor 17 atau 18, sehingga sindrom ini memiliki jumlah kromosom
sebanyak 47 dengan 45 autosom dan sepasang kromosom seks. Kariotipe dari
sindrom ini yaitu, 47, XX/XY pada kromosom 17/18. Sindrom ini sering terjadi
pada bayi-bayi yang dilahirkan oleh seorang wanita dengan usia 35 tahun ke
atas. Sindrom ini memiliki ciri-ciri yaitu:
a. Kepala kecil
dengan bagian belakang menonjol dari kepala (tengkorak lonjong)
b. Telinga cacat,
celah bibir atau celah langit langit hidung terbalik
c. Sempitnya
kelopak mata
d. Dada pendek
dan lebar, mempunyai lipatan epikantus, dan dermatoglifi
e. Tangan
terkepal, jempol kebelakang, dan atau kuku jari tidak ada, kaki bengkok dan
pada laki laki testis tidak turun
f. 90%
diantaranya biasanya meninggal pada usia 6 bulan
6. SINDROM CRI DU
CHAT
Sindrom ini di temukan oleh Lejeune pada tahun 1963, merupakan sindrom yang muncul diakibatkan
karena terjadi delesi pada lengan pendek kromosom nomor 5. Kariotipe dari
sindrom ini adalah 46, XX 5P-. Ciri ciri penderintanya yaitu:
a. Mengalami
keterbelakangan mental dengan ciri khas suara tangis yang menyerupai tangis
kucing
b. Kepala kecil
dengan lingkar 31,8 cm (microcephally), wajah bulat, jarak antar mata berjauhan
(hypertelorism), kelopak mata (fisura palpebra) turun, memiliki lipatan
epikantus, rahang bawah memiliki ukuran yang tidak normal/kecil (micrognathia),
kuping yang rendah letaknya, dan jari pendek
c. Pola dan
bentuk sidik jari abnormal, lipatan palmar (lipatan pada telapak tangan) khas,
dan jari pendek
d. Lahir dengan
berat badan dibawah normal yaitu 2614 gr
dan tinggi badan dibawah rata rata
e. 98% penderita
memiliki otak yang kecil
7. SINDROM SUPER
FEMALE
Sindrom XXX adalah suatu sindrom yang memiliki perwujudan 3
kromsom X (trisomi dalam gamet). Penderita memiliki fenotip perempuan. Sindrom
ini diakibatkan karena sel telur berkromosom X dibuahi oleh sel sperma
berkromosom XX atau sebaliknya. Sindrom ini memiliki kariotipe 47, XXX dan
ciri-cirinya adalah:
a. Kebanyakan
organ tubuh tidak berkembang sempurna
b. Steril dan
berumur pendek
c. Memiliki
peningkatan risiko ketidakmampuan belajar dan keterlambatan perkembangan
kemampuan bicara dan bahasa.
d. Pengembangan
keterampilan motorik (seperti duduk dan berjalan) tertunda, otot lemah
(hipotonia), dan sulit mengelola perilaku serta emosi
e. Kejang atau
kelainan ginjal terjadi pada sekitar 10 persen dari perempuan yang terkena
dampak.
8. SINDROM DOWN
Sindrom ini ditemukan oleh J.L.Down pada tahun 1866. Sindrom
ini terjadi akibat kromosom nomor 21 mengalami trisomi sehingga keseluruhan
jumlah kromosom menjadi 47. Sindrom ini dapat dialami oleh laki-laki atau
perem[uan karena trisomik terjadi pada kromosom tubuh (autosom). Sindrom ini
memiliki kariotipe 47, XX/XY pada kromosom 21. Penderita sindrom ini biasa
dikenal dengan sebutan mongolisme. Ciri-ciri khas dari sindrom ini yaitu :
a. IQ dibawah
noemal degan kisaran 20-50
b. Bertubuh
pendek dan muka berbentuk bulat
c. Terdapat
lipatan epikantus pada kelopak mata bagian atas, dan mata tampak sipit,
terkadang terdapat bintik-bintik pada iris mata
d. Bibie
berukuran tebal dengan lidah berukuran besar juga tidak beralur
e. Hidung lebar
dan datar, telinga kecil
f. Hanya
memiliki satu garis horizontal pada tangannya, jari-jarinya pendek dan genuk,
g. Umumnya
memiliki kelainan jantung
9. SINDROM ACA
Merupakan
penyakit darah kental atau biasa disebut huges, yang merupakan penyakit
autoimun dimana tubuh memproduksi antibodi yang menyerang bagian tubuh sendiri.
Indikasinya yaitu kekurangan cairan dalam darah yang menyebabkan mudahnya
terjadi perlekatan antar trombosit yang menyebabkan darah membeku.
Seseorang dikatakan positif terkena ACA Syndrom saat nilai
ACA > 20 MPL. Memiliki ciri: pusing yang berlebihan, migren yang berulang,
vertigo, biru-biru pada kulit dan ujung jari, penurunan daya ingat, tuli
sesaat, dan pada ibu hamil terjadi mual pusing yang berlebihan bahkan keguguran
yang berulang.
10. SINDROM FRAGILE X
Kelainan yang disebabkan oleh tubuh yang tidak dapat
menghasilkan protein FMRP (Fragile X mental retardation protein) di dalam
selanya. Kebutuhan protein tersebut hanya dihasilkan oleh sel tertentu dan pada
waktu yang tertentu juga. Pada penderita sindrom fragil X memiliki protein FMR 1
yang terkena mutasi dinamik sehingga tidak ada FMRP yang dihasilkan. Mutasi ini
menyebabkan terjadinya pengulangan trinukleotida CGG. Pada orang normal
kelipatan trinukleotida CGG terjadi 30 kali. Mutasi ini terjadi pada kromosom
X, ditandai dengan adanya kerapuhan yang tampak seperti patahan di ujung akhir
lengan panjang kromosom X.
Sindroma fragile X
adalah sindrom yang dapat menyebabkan kecacatan mental berupa gangguan
belajar ringan hingga retardasi mental berat. Pada sindrom fragile X, laki-laki
dan perempuan memiliki kesempatan yang sama sebagai pembawa (carier) gen mutasi
penyebab cacat mental. Gen sindrom
fragile X ditemukan oleh Verkerk, dikenal sebagai gen Fragile X Mental
Retardation-1 (FMR1).
Comments
Post a Comment