KONSEP PARADIGMA KEPERAWATAN TRANSKULTURAL
A.
Paradigma
Paradigma
adalah suatu cara dalam
mempersepsikan atau memandang sesuatu. Paradigma menjelaskan sesuatu
dalam memahami suatu tingkah laku. Paradigma memberikan dasar dalam melihat,
memandang, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai
fenomena yang ada dalam keperawatan.
B.
Paradigma
keperawatan
Paradigma
Keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita melihat,
memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap fenomena
yang ada dalam keperawatan .
C.
Fungsi Paradigma Keperawatan antara lain:
- Menyikapi dan menyelesaikan
berbagai persoalan yang melingkupi profesi keperawatan sebagai aspek
pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik dan organisasi profesi.
- Membantu individu dan
masyarakat untuk memahami dunia keperawatan kita dan membantu kita untuk
memahami setiap fenomena yang terjadi disekitar kita.
D.
Komponen
Paradigma Keperawatan
- Konsep Manusia
Manusia adalah
makhluk bio – psiko – sosial dan spiritual yang utuh, dalam arti merupakan satu
kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena mempunyai
berbagai macam kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya
Manusia adalah
sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara tetap dengan lingkungan
eksternalnya serta senantiasa berusaha selalu menyeimbangkan keadaan
internalnya (homeoatatis).
Manusia
memiliki akal pikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu beradaptasi dan
merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi, interelasi dan
interdependensi.
Konsep manusia
menurut paradigma keperawatan adalah manusia sebagai sistem terbuka, sistem
adaptif , personal dan interpersonal yang secara umum dapat dikatakan holistik
atau utuh
a. Sistem terbuka. Manusia dapat mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh lingkungan baik fisik, psikologis, sosial maupun spiritual
sehingga proses perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam
pemenuhan kebutuhan dasar.
b. Sistem adaptif. Manusia akan merespon terhadap
perubahan yang ada di lingkungannya yang akan selalu menunjukkan perilaku
adaptif dan maladaftif.
c. Sistem personal. Interpersonal dan
sosial, manusia
memiliki persepsi, pola kepribadian dan tumbuh kembang yang berbeda.
Manusia atau
klien dapat diartikan sebagai individu, keluarga ataupun masyarakat yang
menerima asuhan keperawatan.
2. Konsep Keperawatan
Keperawatan
adalah suatu bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral pelayanan
kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial, spiritual dan
kultural secara komprehensif, ditujukan kepada individu, keluarga dan
masyarakat sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.
Asuhan
keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan
pengetahuan, serta kurang kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan
sehari – hari secara mandiri.
Sebagai suatu
profesi, keperawatan memiliki falsafah yang bertujuan mengarahkan kegiatan
keperawatan yang dilakukan.
a. Pertama : keperawatan menganut pandangan
yang holistik terhadap manusia yaitu Ketuhanan Manusia sebagai makhluk bio –
psiko – sosial – spiritual dan kultural.
b. Kedua : kegiatan keperawatan dilakukan
dengan pendekatan humanistik dalam arti menghargai dan menghormati martabat
manusia memberi perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi
semua manusia.
c. Ketiga
: keperawatan bersifat universal dalam arti tidak
dibedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etnik, agama, aliran
politik dan status ekonomi sosial.
d. Keempat, keperawatan adalah bagian integral
dari pelayanan kesehatan
e. Kelima, bahwa keperawatan menganggap klien
sebagai partner aktif dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam
memberikan asuhan keperawatan.
3. Konsep Sehat
a. Sehat .
Sehat adalah
suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri dengan perubahan –
perubahan lingkungan internal dan eksternal untuk memepertahankan keadaan
kesehatannya.
1) Faktor lingkungan internal yang
mempengaruhi adalah psikologis, dimensi intelektual dan spiritual dan proses
penyakit.
2) Faktor – faktor lingkungan eksternal adalah
faktor – faktor yang berada diluar individu yang mungkin mempengaruhi kesehatan
antara lain variabel lingkungan fisik, hubungan sosial dan ekonomi.
Salah satu
ukuran yang dipakai untuk mengukur tingkat atau status kesehatan adalah RENTANG SEHAT SAKIT.
-
Rentang
sehat sakit merupakan skala hipotesa yang berjenjang untuk mengukur keadaan
seseorang.
-
Tingkat
sehat seseorang berada pada skala yang bersifat dinamis, individualis, dan
tergantung pada faktor – faktor yang mempengaruhi kesehatan.
-
Keadaaan
sehat selalu berubah secara konstan, dimana rentang sehat sakit berada diantara
dua kutub yaitu sehat optimal dan kematian.
-
Apabila
status kesehatan kita bergerak kearah kematian kita berada dalam area sakit
(illness area) dan apabila status kesehatan kita bergerak ke arah sehat maka
kita berada dalam area sehat (wellness area).
Menurut
WHO sehat adalah a state of complete physical, mental,and social well being
and not merely the absence of illness or indemnity (
suatu keadaan yang sempurna baik fisik mental dan sosial tidak hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan.)
b. Sakit
1) Menurut Bauman ( 1985 ) sakit adalah
: ketidakseimbangan dari kondisi normal tubuh manuasia diantaranya system
biologic dan kondisi penyesuaian.
2) Menurut PEMONS ( 1972 ) sakit adalah
gangguan dalam fungsi normal individu sebagai tatalitas termasuk keadaaan
organism sebagai siste biologis dan penyesuaian sosialnya.
3) Pengertian sakit dalam bahasa
inggris diartikan menjadi 2 yaitu illness dan disease perbedaan kedua istilah
ini ialah :
-
Illness
·
Konsepnya
abstrak
·
Sifatnya
subjektif
·
Akibat
mekanisme koping ( pertahanan ) tak adekuat.
-
Disease
·
Suatu
kondisi yang patologis
·
Terdapat
sign dan symptom.
c. Rentang Sehat Sakit
1) Menurut model HOLISTIK HEALTH yang
sekali – sekali normal sakit
Tahapan sakit
menurut suchman terbagi menjadi 5 tahap yaitu :
a) Tahap transisi : individu percaya
bahwa ada kelainan dalam tubuh , merasa dirinya tidak sehat , merasa timbulnya
berbagai gejala adanya bahaya.
Mempunyai 3 aspek :
- Secara fisik : nyeri , panas tinggi
- Kognitif : interprestasi terhadap
gejala
- Respons emosi terhadap ketakutan /
kecemasan.
b) Tahap asumsi terhadap peran sakit (
sick Rok )Penerimaan terhadap sakit .individu mencari kepastian sakitnya dari
keluarga atau teman : menghasilkan peran sakit . mencari pertolongan dari
profesi kesehatan yang lain mengobati sendiri, mengikuti nasihat teman /
keluarga.
Akhir tahap ini dapat ditentukan
bahwa gejala telah berubah dan merasa lebih buruk. Individu masih mencari
penegasan dari keluarga tentang sakitnya. Rencana pengobatan dipenuhi /
dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman.
c) Tahap kontak dengan pelayanan
kesehatan
Individu yang sakit meminta nasehat
dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri.
Ada 3 tipe informasi :
-
Validasi
sakit
-
Penjelasan
gejala yang tidak dimengerti
-
Keyakinan
bahwa mereka akan baik.
Jika tidak ada gejala individu
mempersepsikan dirinya sembuh jika ada gejala kembali pada posisi kesehatan.
d) Tahap ketergantungan
Jika profesi kesehatan memvalidasi (
menetapkan ) bahwa seseoang sakit maka yang menjadi pasien akan ketergantungan
untuk memperoleh bantuan.
e) Tahap penyembuhan
Pasien belajar untuk melepaskan
peran sakit.
2) Fase – fase sakit
a) Fase latent
Seseorang sudah terinfeksi suatu
mikroorganisme, karena badan seseorang baik maka gejala – gejala dan tanda –
tanda serta keluhan belum ada, sehingga aktifitas sehari – hari dapat
dilakukan.
b) Prodromal
Pada fase ini seseorang sudah
terdapat peningkatan, bahwa dirinya sakit, seperti tidak enak badan atau kadang
– kadang lemas.
c) Akut
Tanda dan gejala akan bertambah dan
semakin lengkap, bentuknya disini klien baru sadar bahwa dirinya sakit,
kadanga- kadang emosinya tidak stabil dan lekas marah, dan ia hanya mampu
memikirkan dirinya sendiri dan penyakitnya.
d) Resolusi
Klien perlu tindakan yang sifatnya
mengembalikan secara normal.
4. Konsep Lingkungan
Lingkungan
adalah faktor eksternal yang berpengaruh terhadap perkembangan menusia dan
mencakup antara lain lingkungan sosial, status ekonomi dan kesehatan. Fokus
ingkungan yaitu lingkungan fisik, psikologi, sosial,budaya dan spiritual.
Lingkungan
dibagi 2 yaitu
a. Lingkungan dalam, terdiri dari:
1) Lingkungan fisik (physical enviroment)
Merupakan lingkungan dasar/alami
yang berhubungan dengan ventilasi dan udara.
2) Lingkungan psikologi (psychologi
enviroment)
Kondisi lingkungan yang negatif
dapat menyebabkan stress fisik dan berpengaruh buruk terhadap emosi pasien.
3) Lingkungan sosial (social
environment)
Lingkungan sosial terutama berhubungan
yang spesifik, dihubungkan dengan keadaan penyakit, ssehingga angat penting
untuk pencegahan penyakit.
b. Lingkungan luar ( kultur, adat,
struktur masyarakat, status sosial, udara, suara, pendidikan, pekerjaan dan
sosial ekonomi budaya )
Lingkungan dengan kesehatan sangat
berpengaruh karena dengan cara terapi lingkungan dapat membantu perawat dalam
menjaga pola pertahanan tubuh terhadap penyakit untuk meningkatkan pola
interaksi yang sehat dengan klien. Lingkungan dengan timbulnya penyakit yaitu
apabila lingkungan kita kotor dan tidak bersih maka akan berpotensi sekali
untuk terciptanya banyak penyakit – penyakit.
Comments
Post a Comment